Selasa, 14 Juni 2022

Sandan Tegaskan Dunia Pendidikan Jangan Diretorika

Sandan Tegaskan Dunia Pendidikan Jangan Diretorika

 


DelikBerita.com - Pemerintah Pusat (Pempus) jangan hanya beretorika bahwa bidang pendidikan itu penting. Tetapi harus nyata program dan langkah-langkahnya untuk mengatasi berbagai persoalan di dunia pendidikan. Terutama di daerah-daerah, khususnya di Kabupaten Sintang.

“Banyak permasalahan dunia pendidikan di daerah, seperti di Kabupaten Sintang,” kata Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan, kemarin.

Legislator Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapkan, dunia pendidikan di Bumi Senentang ini dihadapkan pada persoalan minimnya fasilitas dan minimnya tenaga pendidik atau guru.

“Mohon kekurangan ini dapat jadi perhatian Pemerintah Provinsi dan Pusat,” ucap Sandan.

Contohnya, ungkap Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, ketika waktu pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) silam. “Semua sekolah mengeluh, baik swasta maupun negeri. Karena hanya sekolah tertentu yang sudah memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan UNBK. Dan sekarang UN dihapus lagi,” ucap Sandan.

Hal semacam ini, menurut Sandan, tentunya menjadi penghambat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu tujuan pendidikan.

“Mutu pendidikan memang tidak bisa lepas dari ketersediaan sarana dan prasarana,” kata Sandan.

Kemudian, lanjut Sandan, sebenarnya tamatan Strata Satu (S1) dan S2 Pendidikan di Kabupaten Sintang ini sudah banyak.

“Istilahnya sudah  belonggok,” tuturnya.

Persoalannya, ungkap Sandan, sekolah-sekolah tidak mampu merekrut para sarjana pendidikan itu. “Karena masalah gaji, honor dan ditambah lagi pemerintah pusat mengeluarkan permen penghapusan tenaga honorer secara massal, tentunya ini menjadi persoalan tersendiri bagi suatu daerah, terutama di Kabupaten Sintang ini," kesa Sandan.

“Mau dijadikan apa negara ini kalau terus menerus seperti ini,” cetus Sandan.

Selain itu Sandan berpendapat bahwa banyak sekali sekolah yang hanya memiliki satu atau dua guru berstatus ASN, baik tingkat SD maupun SMP. Sementara yang honor hanya mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Berapalah honor dari BOS. Sehingga tidak jarang mereka itu mengajar hanya sekedar mengajar, tidak maksimal. Karena mereka memikirkan bagaimana harus mencari nafkah,” bebernya.

Olehkarenanya, Sandan berharap permasalahan-permasalahan seperti ini mestinya segera dituntaskan, jika tidak, bagaimana SDM daerah bisa berdaya saing.

“Kapan anak-anak kita bisa bersaing di tingkat luar, kalau hal-hal kecil seperti ini sulit diatasi,” pungkas wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau ini.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 DelikBerita | All Right Reserved