DelikBerita.com Sintang - Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang membubarkan Panitia
Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sintang Ke IX Tahun 2022 pada Selasa sore, 9
Agustus 2022 di Kediaman Pribadi Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang
Jeffray Edward di Jerora Dua Kelurahan Akcaya.
Jeffray Edward Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang menyampaikan terima
kasih kepada seluruh panitia Gawai Dayak dan seluruh masyarakat karena Gawai
Dayak Tahun 2022 bisa sukses dan lancar.
"antusiasme panitia dan masyarakat luar biasa. Semangat bekerjanya tinggi
sehingga sukses. Soal evaluasi tentu ada karena yang diurus banyak. Tidak ada
yang sempurna dan pasti ada yang terjadi diluar dugaan kita. Bahkan kita ada
saldo dalam anggaran" terang Jeffray Edward.
"soal Kompleks Betang Jerora Satu, Bapak Bupati Sintang sudah
menjanjikan akan membangun jalan masuknya. Yang lain masih kita tunggu. Masih
banyak yang perlu dibenahi. Stand juga kalau bisa dibuat permanen. Ini menjadi
gawai terakhir di kepemimpinan saya di DAD Kabupaten Sintang" terang Jeffray
Edward.
Selimin Ketua Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sintang Ke IX Tahun 2022
menyampaikan secara umum pelaksanaan Gawai Dayak Kabupaten Sintang Ke IX Tahun
2022 berjalan dengan lancar dan sukses.
"indikator keberhasilan adalah seluruh kegiatan dan perlombaan bisa
dilaksanakan dengan baik. Penonton dan peserta juga sangat banyak" terang
Selimin.
"soal ada komentar negatif tentang gawai yang kita laksanakan kemarin, saya
anggap hal yang biasa dan diluar kendali kita panitia. Misalnya ada kasus
orang mabuk, kecelakaan lalu lintas dan sebagainya. Itu diluar kendali kita"
terang Selimin.
"total stand yang berpartisipasi pada Gawai Dayak Kabupaten Sintang tahun 2022
adalah sebanyak 212 stand. Dari sisi anggaran juga cukup bahkan kita ada saldo
karena penerimaan lebih besar daripada pengeluaran kita. Kita akan susun
laporan keuangan sesuai standar yang ada karena harus dilaporkan ke Pemerintah
Kabupaten Sintang" beber Selimin.
Linang Ketua Dewan Adat Dayak Desa Jerora Satu menyampaikan bersyukur karena
selama gawai berlangsung tidak ada terjadi kasus yang mencolok.
"awalnya saya sempat khawatir. Saya minta kedepan, agar proses ritual adatnya
bisa diperpanjang waktunya supaya seluruh prosesinya dilaksanakan dengan utuh
dan lengkap. Kemarin kan ada permintaan dipersingkat sehingga ada proses yang
saya lewatkan. Ibarat berhitung, mulai dari 1 loncat ke 5. Itu tidak baik,
tapi kami memahami karena waktu yang terbatas" terang Linang.
Hendrika Kadis Porapar selaku pengelola Rumah Betang Jerora Satu menyampaikan
ke depannya diperlukan batasan dan aturan bagi pelaku usaha dan pengunjung
selama gawai berlangsung supaya gawai berlaku aman dan tidak ada suara
negatif.
"saya mendorong juga minta ke depan melibatkan anak muda dalam kepanitiaan,
supaya ada regenerasi" terang Hendrika.
(HP/red).
FOLLOW THE DelikBerita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow DelikBerita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram