![]() |
DelikBerita.com Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, mengikuti ritual adat Menoik’i Rumah Besar Jurongk Tinggi (menaiki rumah besar) Pendopo Bupati Ketapang, Rabu (5/3). Ritual adat ini bertujuan untuk memohon keberkahan serta ketenteraman selama menempati rumah jabatan.
Diawali dengan ritual adat Kutomaro, yakni ritual penyambutan tamu menurut adat Pesaguan Sekayuk. Kemudian berlanjut dengan ritual adat Ngalu, sebuah ritual adat masyarakat Dayak Simpang. Dilanjutkan dengan adat Beganjak serta adat Naik Rumah yang menggunakan adat masyarakat adat Dayak Kayong Gerunggang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat adat Simpang Sekayok, Laor-Joka, Bihak-Krio, Kayong-Gerunggang, Pesaguan Sekayok, Jelai Sekayok, Tolak Sekayok, Kendawangan Seakaran,” ucap Alex.
Alex menyampaikan akan memegang teguh amanah yang diberikan oleh masyarakat Kabupaten Ketapang sebagai pemimpin. Bahkan, berkomitmen akan menjadi pemimpin untuk semua golongan.
“Sebagai ucapan terima kasih, akan kami balas dengan menjaga mandat dan amanah dengan membangun Ketapang lebih baik dan lebih maju, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, air bersih, telekomunikasi, PLN hingga kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga berkeinginan menjadikan Ketapang sebagai rumah besar bersama. Alex mengajak seluruh masyarakat tanpa memandang suku dan agama, agar bersama-sama bersinergi menjaga keharmonisan untuk terciptanya Ketapang yang aman dan kondusif, sehingga tercapai pembangunan berkeadilan untuk Kabupaten Ketapang yang maju dan mandiri.
“Kontestasi pilkada sudah selesai, saya mengajak seluruh masyarakat Ketapang bersatu kembali. Tidak ada lagi pendukung 01, 02 dan 03. Kita semua kembali ke kosong-kosong. Jadi, yang ada hanya masyarakat ketapang yang ingin memajukan Ketapang,” tegasnya.
Menurutnya, membangun Kabupaten Ketapang tidak dapat dilakukan secara sendiri, perlu semua pihak untuk membantu. “Kemajuan pembangunan Ketapang tidak bisa kalau hanya Bupati dan Wakil Bupati saja, tetapi butuh senergi dari seluruh stakeholder dan seluruh elemen masyarakat,” paparnya.
Acara tersebut dihadiri beberapa tokoh seperti Uskup Ketapang, Forkopimda Ketapang, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Frans Zeno, Sekjen MADN, Yakobus Kumis, Sekberkesda Provinsi Kalbar, Yohanes Palausoeka, serta para demong adat, mantir, dukun dan masyarakat adat Dayak dari Sembilan Akaran Sungai.
FOLLOW THE DelikBerita AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow DelikBerita on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram