Sabtu, 04 Juni 2022

Minimnya Tenaga Pendidik di Pedalaman

Minimnya Tenaga Pendidik di Pedalaman

 


DelikKalbar.com - Sampai hari ini, persoalan dunia pendidikan masih terjegal berbagai masalah. Salah satu masalah yang mendesak saat ini adalah rendahnya kualitas dan keterbatasan kuantitas guru. Terutama untuk sekolah di pedalaman.


Kesenjangan kualitas pendidikan di pedalaman dengan di perkotaan nampak masih mencolok. Salah satu faktor utama kesenjangan ini adalah kurangnya tenaga pendidik atau guru profesional di daerah pedalaman. Akan lebih baik kiranya jika pengupayaan pengadaan tenaga pendidik bagi masyarakat pedalaman lebih mendapat perhatian. Demi pendidikan yang lebih baik.

Tak jarang tenaga pendidik atau guru sebagian mengajukan pindah bertugas, karena berbagai kendala mengajar di sekolah pendalaman membuat sebagian besar guru lebih memilih ingin mengajar di kota. Apalagi sarana penunjang proses belajar mengajar di pedalaman masih sangat minim. Seperti gedung sekolah yang tidak layak dan kurangnya buku untuk bahan mengajar. Belum lagi kondisi geografis sekolah yang sulit dijangkau.

Dapat dibayangkan untuk mencapai sekolah guru atau pun siswa harus berjalan beberapa kilo melintasi rintangan alam. Tidak jarang sekolah diliburkan karena guru dan siswa tidak hadir. Akibat cuaca buruk atau kendala medan yang berat.

Hal ini menjadi perhatian serius kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang.

"Persoalan kekurangan tenaga pendidik atau guru masih menjadi persoalan utama yang harus diselesaikan bagi dunia pendidikan, apalagi di wilayah pedalaman kita," kata Senen Maryono, anggota DPRD Sintang, kemarin.

Menurut Senen Maryono, kondisi saat ini tidak terjadi penumpukan tenaga pendidik atau  guru di wilayah perkotaan. Kondisinya masih sesuai dengan analisis kebutuhan. Namun yang menjadi persoalan saat ini adalah wilayah pedalaman Sintang.

Banyak faktor penyebab minimnya tenaga pendidik atau guru untuk wilayah pedalaman. Salah satunya adalah banyak tenaga pendidik atau guru sudah pensiun. Sedangkan proses pengangkatan minim.

Untuk mensiasatinya, Senen Maryono menyarankan agar pemerintah pusat (Pempus) melakukan pengangkatan tenaga pendidik atau guru melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru. Tentunya mesti mengikuti persyaratan dan aturan yang ada.

"PPPK guru penting dan formasinya harus diprioritaskan. Karena apa?, karena guru ini memegang kendali untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa," ungkap Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Selain itu, Senen Maryono berharap wacana pemerintah pusat akan menghapus tenaga honorer dan kontrak pada 2023 mendatang tidak terjadi. "Bila itu terjadi, maka dampaknya besar bagi dunia pendidikan kita, apalagi kita sangat terbantu dengan kehadiran tenaga honorer guru. untuk mengisi kekosongan tenaga pendidik, khususnya di wilayah pedalaman kita ini," pungkas wakil rakyat Dapil Sintang 1 ini.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 DelikBerita | All Right Reserved